LUBUKLINGGAU-Penerimaan peserta didik baru (PSB) tahun ajaran 2020-2021 banyak diwarnai persoalan, salah satunya ketidaksesuian jumlah siswa yang masuk dengan daya tampung sekolah. Demikian diungkapkan Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Lubuklinggau, Elven Asmar saat menyampaikan laporan kegiatan Sosialisasi Hasil Mukerwil dan Munas BMPS dan Bimtek Pembelajaran Daring yang digelar Disdik Sumsel di Sekretariat BMPS Lubuklinggau, Sabtu (26/9).
Kondisi tersebut lanjut Elven, membuat sekolah swasta mengalami kekurangan siswa, sedangkan siswa di sekolah negeri membludak alias kelebihan daya tampung. Untuk itu, BMPS Lubuklinggau dan Empatlawang mempertanyakan persoalan PSB dimaksud. Sebab sekolah swasta merasa dianaktirikan bahkan merasa menjadi anak haram.
“Kami menuntut komitmen melaksanakan ketentuan atau regulasi yang ada, stop pendirian sekolah swasta dan negeri selagi jumlah siswa belum memadai. Belum lagi telalu banyaknya jumlah jurusan yang ada pada SMK negeri. Terkait PSB, BMPS Sumsel tahun lalu telah memberikan 10 poin rekomendasi kepada pemerintah daerah dan dilaksanakan Disidik Sumsel. Untuk itu, kami mengapresiasi Pemprov Sumsel,” kata Elven.
Dalam hal proses KBM kata Elven, semua sekolah di Lubuklinggau menggunakan metode daring dan sebagian sekolah swasta dan guru sudah mendapatkan kuota gratis dari pemerintah pusat. Diberinya kuota siswa bagi sekolah swasta minimal 20-30 persen.
Seperti diketahui, Jajaran pengurus dan anggota BMPS Lubuklinggau dan Empatlawang, Sabtu (26/9), mengikuti bimbingan teknis (bimtek) pembelajaran daring. Materi bimtek disampaikan Sekretaris Disdik Sumsel, Marko Ginta di lingkungan sekolah Yayasan Budi Utomo Lubuklinggau. “Kegiatan bimtek pembelajaran daring ini merupakan program kerja Disdik Sumsel. Tujuannya untuk menjamin pembelajaran bagi peserta didik tetap berlangsung meski ditengah pandemi Covid-19, namun dilakukan melalui virtual, ” jelas Sekretaris BMPS Sumsel, Mahfuzul Anwar yang turut memonitor kegiatan.
Selain pelaksanaan Bimtek lanjut dia, BMPS menyampaikan sosialisasi hasil Munas serta hasil Mukerwil BMPS Sumsel. Acara juga diikuti 10 orang pengurus BMPS Empat Lawang. “Mengenai sosialisasi hasil munas, kami menyampaikannya dengan membagi sejumlah zona. Selain di Lubuklinggau, kegiatan serupa hari ini juga berlangsung di Martapura dengan peserta tiga BMPS Komering Raya dan kegiatan di Sekayu meliputi BMPS Muba dan Banyuasin. Satu lagi dilaksanakan Minggu (28/9) di Lahat, meliputi BMPS Lahat dan Pagar Alam,” jelas dia. /DKJ
Discussion about this post